Penyesalan dirasakan Casey Stoner setelah gagal membendung Duo Yamaha di Catalunya. Atas ketidakberhasilan itu, si rider Ducati menuding rasa sakit yang dialaminya sebagai biang keladi.
Stoner berhasil mempertahankan posisi tiga yang ditempatinya saat start sampai garis finis. Tapi itu tak memuaskan dirinya karena tak bisa mengejar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Pembalap Australia itu sebenarnya mengaku kalau motor Desmosedici yang dia tunggangi dalam balapan, Minggu (14/06/2009), tampil prima. Sayang tidak demikian dengan kondisi tubuhnya yang digerogoti flu yang sepertinya kian parah.
"Saya cukup kecewa karena sejak hari Jumat semua diawali dengan baik. Kami mengalami crash kecil, tapi motornya enak dikendarai. Lalu hari Sabtu kami sedikit kesulitan dengan motornya. Untuk balapan kami mengubah beberapa hal dan melakukan pembenahan, dan motornya siap bertarung," aku Stoner di Auto Sport.
"Tapi perlahan-lahan saya semakin sakit tiap harinya dan setelah pemanasan pagi ini, saya merasa kram dan mengalami pelbagai masalah," terang dia lebih lanjut.
Saking beratnya rasa sakit yang dia alami, Stoner mengaku sempat risau tak bisa menuntaskan balapan. "Di tengah-tengah saya sempat menyerah. Saya benar-benar seperti mati dan tak punya tenaga lagi, jadi saya hanya mencoba melaju sebisanya dan menuai angka."
Akhirnya, Stoner tercatat bisa juga menempatkan dirinya di posisi finis ketiga di belakang Rossi dan Lorenzo. "Saya mampu menahan Andrea (Dovizioso) di belakang dan di dua lap terakhir saya menambah usaha," tukasnya.
Stoner berhasil mempertahankan posisi tiga yang ditempatinya saat start sampai garis finis. Tapi itu tak memuaskan dirinya karena tak bisa mengejar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Pembalap Australia itu sebenarnya mengaku kalau motor Desmosedici yang dia tunggangi dalam balapan, Minggu (14/06/2009), tampil prima. Sayang tidak demikian dengan kondisi tubuhnya yang digerogoti flu yang sepertinya kian parah.
"Saya cukup kecewa karena sejak hari Jumat semua diawali dengan baik. Kami mengalami crash kecil, tapi motornya enak dikendarai. Lalu hari Sabtu kami sedikit kesulitan dengan motornya. Untuk balapan kami mengubah beberapa hal dan melakukan pembenahan, dan motornya siap bertarung," aku Stoner di Auto Sport.
"Tapi perlahan-lahan saya semakin sakit tiap harinya dan setelah pemanasan pagi ini, saya merasa kram dan mengalami pelbagai masalah," terang dia lebih lanjut.
Saking beratnya rasa sakit yang dia alami, Stoner mengaku sempat risau tak bisa menuntaskan balapan. "Di tengah-tengah saya sempat menyerah. Saya benar-benar seperti mati dan tak punya tenaga lagi, jadi saya hanya mencoba melaju sebisanya dan menuai angka."
Akhirnya, Stoner tercatat bisa juga menempatkan dirinya di posisi finis ketiga di belakang Rossi dan Lorenzo. "Saya mampu menahan Andrea (Dovizioso) di belakang dan di dua lap terakhir saya menambah usaha," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar