Tampil di negeri sendiri bukan hanya bisa menicu semangat jadi juara, tapi juga dapat jadi kendala. Untuk Jorge Lorenzo, yang kedua-lah yang lebih mencuat kala dia membalap di Jerez.
Memulai balapan dari posisi terdepan, Lorenzo langsung kehilangan posisi selepas start. Posisi keempat lantas lebih sering ditempati si pembalap Yamaha itu, sebelum terjatuh dari M1-nya dan out dari balapan.
"Tempat keempat sebenarnya tak buruk-buruk amat, tapi ketika Anda ada di depan fans negeri sendiri, dengan sedemikian banyak adrenalin, Anda tentu berusaha sekuat tenaga," terang Lorenzo di Auto Sport.
Dengan derasnya adrenalin dalam diri itu, Lorenzo yang kelahiran Palma de Mallorca, Spanyol, 21 tahun silam tersebut pun mengaku berusaha keras memacu motornya. Tapi nafsu ngebut itu yang justru jadi bumerang buatnya.
"Aku bisa melihat bahwa podium berpeluang dikejar dan mungkin hal yang terbaik adalah lebih kalem, dan tidak terlalu memaksa, tapi saya selalu ingin melakukan yang terbaik. Lalu aku bikin kesalahan dan membuang semua kerja keras," keluh dia.
Jatuh dan tak dapat angka jelas bikin Lorenzo kecewa, terlebih karena dia sudah memulai musim ini dengan mengesankan. Tapi ketimbang itu, ada hal lain yang bikin dia lebih kecewa: laju motor yang pelan dan kurang memuaskan.
"Sayangnya dengan suhu hari ini membuat pengaturan (motor) kami jadi tak bekerja (seperti dalam sesi kualifikasi) dan saat itu kami tak mengerti kenapa. Ini lebih mengecewakan dibandingkan crash yang sebenarnya," demikian Lorenzo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar