Casey Stoner akhirnya menapak podium di Jerez. Sangat mungkin itu jadi capaian istimewa buat Stoner sehingga dia pun menyebut posisi tiganya di Jerez lebih oke ketimbang podium satu di Losail.
Jerez seperti punya arti tersendiri buat Stoner. Bukan apa-apa, sebelum musim ini pembalap Ducati itu belum pernah naik podium di sana.
Semenjak mulai membalap di kelas MotoGP pada musim 2006, capaian terbaik Stoner di Jerez hanyalah finis di posisi lima musim 2007 --saat dia jadi juara dunia. Sisanya, hanya tempat ke-11 dan keenam yang dia gapai.
Beranjak ke musim ini, Stoner akhirnya berhasil juga mencicipi bagaimana rasanya naik podium di Jerez. Dalam balapan, Minggu (3/5/2009), si rider Australia finis di posisi tiga.
Melewati garis finis di belakang Valentino Rossi dan Dani Pedrosa --dua pembalap yang sangat mungkin akan jadi rival utama Stoner musim ini-- dia pun tak kecewa. Sebaliknya, rasanya malah sangat istimewa.
"Buatku ini terasa lebih hebat dari kemenangan di Qatar," aku Stoner di Auto Sport.
Stoner memang punya rekam jejak beda antara sirkuit Losail di Qatar dan Jerez di Spanyol. Kalau di Jerez dia acap melempem, malah sebaliknya di Losail.
Setelah kembali berjaya di Losail musim ini, pembalap berusia 23 tahun itu mencatat hat-trick alias tiga kali beruntun jadi nomor satu. Capaian terburuknya di Losail adalah posisi enam (2006).
Maka dari itu, capaiannya Jerez kali ini boleh jadi terasa lebih luar biasa ketimbang podium satu di Losail yang memang sudah sering dicapai Stoner. Podium tiga pun cukup bikin Stoner bahagia.
"Buatku ini adalah hari luar biasa buat kami. Kami sudah berusaha sekuat tenaga dan tim mencoba semampu mereka untuk membuat motor bekerja dengan baik. Ini benar-benar cukup bagus untuk sebuah podium," lugas Stoner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar