Bicara tentang MotoGP, biasanya perhatian langsung tertuju kepada tiga besar Yamaha, Ducati dan Honda. Lantas di mana posisi Suzuki di konstelasi MotoGP tahun ini?
Tak bisa dimungkiri, tiga pabrikan besar di atas memang mendominasi persaingan MotoGP beberapa tahun belakangan. Sedangkan Suzuki harus puas menjadi kuda hitam yang baru bisa mengganggu.
Musim lalu adalah contohnya. Prestasi Suzuki yang diperkuat Chris Vermeulen dan Loris Capirossi tidak bisa dibilang cukup baik meski mampu tiga kali merengkuh podium ketiga, masing-masing dua oleh Vermeulen dan satu dari Capirex. Di klasemen akhir, Vermeulen di peringkat delapan dan Capirossi 10.
Catatan itu tentunya sebuah penurunan dari musim sebelumnya, tahun 2007, di mana Vermeulen mampu merebut satu kemenangan. Pembalap lainnya, John Hopkins, juga berprestasi lumayan dengan menduduki peringkat akhir keempat.
Suzuki tentu berniat bangkit musim ini. Masih disokong duet Vermeulen-Capirex, pabrikan Jepang itu boleh berharap banyak bila mendasarkan ekspektasinya dari serentetan tes yang sudah mereka jalani sejauh ini.
Setelah melakoni tiga tes di Sepang (Malaysia), Losail (Qatar) dan Jerez (Spanyol), Suzuki memperlihatkan potensinya. Di tangan Vermeulen dan Capirex, motor Suzuki GSV-R secara konstan selalu berada di enam besar.
"Menyenangkan menyelesaikan jadwal tes dengan hasil bagus di Jerez. Itu memperlihatkan seberapa jauh kemajuan motor kami selama musim dingin," sambut Capirossi seperti dilansir Auto Sport.
Sirkuit Losail di Qatar yang selama ini menyulitkan Suzuki ternyata mampu dilahap dengan catatan cukup baik. Hal ini jelas disambut dengan gembira oleh dua pembalapnya.
"Qatar di masa lalu adalah trek yang sulit untuk Suzuki. Tetapi tes di sana awal tahun ini cukup bagus dan semoga kami bisa memulai musim ini dengan start yang bagus," kata Capirex yang kini berusia 35 tahun.
"Dahulu, Qatar adalah lintasan yang menyulitkan. Namun GSV-R baru kelihatannya bekerja sangat bagus di sana. Loris dan saya mencatat kecepatan yang bagus di tes," tambah Vermeulen yang berkebangsaan Australia.
Meski cukup konstan, peluang Suzuki untuk menyodok terbilang cukup kecil meski tidak tertutup. Harapan bisa membesar bila ada seri yang berlangsung di bawah guyuran hujan mengingat Vermeulen yang dikenal piawai menaklukkan trek basah seperti diperlihatkannya saat menjuarai GP Prancis 2007.
Hanya saja, bila harus terus mengandalkan hujan, akan sangat sulit bagi Suzuki untuk membongkar dominasi trio Yamaha, Ducati dan Honda.
Tak bisa dimungkiri, tiga pabrikan besar di atas memang mendominasi persaingan MotoGP beberapa tahun belakangan. Sedangkan Suzuki harus puas menjadi kuda hitam yang baru bisa mengganggu.
Musim lalu adalah contohnya. Prestasi Suzuki yang diperkuat Chris Vermeulen dan Loris Capirossi tidak bisa dibilang cukup baik meski mampu tiga kali merengkuh podium ketiga, masing-masing dua oleh Vermeulen dan satu dari Capirex. Di klasemen akhir, Vermeulen di peringkat delapan dan Capirossi 10.
Catatan itu tentunya sebuah penurunan dari musim sebelumnya, tahun 2007, di mana Vermeulen mampu merebut satu kemenangan. Pembalap lainnya, John Hopkins, juga berprestasi lumayan dengan menduduki peringkat akhir keempat.
Suzuki tentu berniat bangkit musim ini. Masih disokong duet Vermeulen-Capirex, pabrikan Jepang itu boleh berharap banyak bila mendasarkan ekspektasinya dari serentetan tes yang sudah mereka jalani sejauh ini.
Setelah melakoni tiga tes di Sepang (Malaysia), Losail (Qatar) dan Jerez (Spanyol), Suzuki memperlihatkan potensinya. Di tangan Vermeulen dan Capirex, motor Suzuki GSV-R secara konstan selalu berada di enam besar.
"Menyenangkan menyelesaikan jadwal tes dengan hasil bagus di Jerez. Itu memperlihatkan seberapa jauh kemajuan motor kami selama musim dingin," sambut Capirossi seperti dilansir Auto Sport.
Sirkuit Losail di Qatar yang selama ini menyulitkan Suzuki ternyata mampu dilahap dengan catatan cukup baik. Hal ini jelas disambut dengan gembira oleh dua pembalapnya.
"Qatar di masa lalu adalah trek yang sulit untuk Suzuki. Tetapi tes di sana awal tahun ini cukup bagus dan semoga kami bisa memulai musim ini dengan start yang bagus," kata Capirex yang kini berusia 35 tahun.
"Dahulu, Qatar adalah lintasan yang menyulitkan. Namun GSV-R baru kelihatannya bekerja sangat bagus di sana. Loris dan saya mencatat kecepatan yang bagus di tes," tambah Vermeulen yang berkebangsaan Australia.
Meski cukup konstan, peluang Suzuki untuk menyodok terbilang cukup kecil meski tidak tertutup. Harapan bisa membesar bila ada seri yang berlangsung di bawah guyuran hujan mengingat Vermeulen yang dikenal piawai menaklukkan trek basah seperti diperlihatkannya saat menjuarai GP Prancis 2007.
Hanya saja, bila harus terus mengandalkan hujan, akan sangat sulit bagi Suzuki untuk membongkar dominasi trio Yamaha, Ducati dan Honda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar