Andrea Dovizioso seperti menyimpan dendam pada Dani Pedrosa. Pembalap Italia in mengaku sudah tak sabar untuk mengalahkan rekan setimnya di Repsol Honda pada musim depan.
Dovizioso mengawali debutnya di MotoGP dengan cukup baik saat masih membela tim JiR Scot di musim 2008. Namun pembalap kelahiran Italia 23 Maret 1986 mengaku sudah memiliki persaingan yang cukup ketat dengan Pedrosa.
Meski demikian, Dovizioso tak mampu mengejar Pedrosa yang memiliki motor Honda lebih baik. "Kami telah saling adu balap dalam waktu yang lama dan dia selalu mengalahkan saya," akunya seperti dilansir Auto Sport.
"Dia adalah pembalap top, namun dia selalu mendapatkan motor yang lebih daripada saya. Sekarang kami memiliki motor yang sama dan juga memakai ban yang sama, ini akan menjadi pertarungan yang menyenangkan," ungkap Dovizioso.
Namun, target Dovi bukan semata-mata hanya mengejar Pedrosa. Fokus utamanya tetap mengejar kemenangan di setiap seri dan juga mengalahkan pesaing tim Honda lainnya seperti Valentino Rossi dan Casey Stoner.
"Lebih baik memikirkan Rossi dan Stoner daripada Pedrosa. Anda harus pikirkan gambaran lebih besar karena Anda mungkin bisa menjadi pembalap top Honda namun hanya di posisi keempat klasemen MotoGP, tentu saja ini tak bagus," tukasnya.
Dovizioso mengawali debutnya di MotoGP dengan cukup baik saat masih membela tim JiR Scot di musim 2008. Namun pembalap kelahiran Italia 23 Maret 1986 mengaku sudah memiliki persaingan yang cukup ketat dengan Pedrosa.
Meski demikian, Dovizioso tak mampu mengejar Pedrosa yang memiliki motor Honda lebih baik. "Kami telah saling adu balap dalam waktu yang lama dan dia selalu mengalahkan saya," akunya seperti dilansir Auto Sport.
"Dia adalah pembalap top, namun dia selalu mendapatkan motor yang lebih daripada saya. Sekarang kami memiliki motor yang sama dan juga memakai ban yang sama, ini akan menjadi pertarungan yang menyenangkan," ungkap Dovizioso.
Namun, target Dovi bukan semata-mata hanya mengejar Pedrosa. Fokus utamanya tetap mengejar kemenangan di setiap seri dan juga mengalahkan pesaing tim Honda lainnya seperti Valentino Rossi dan Casey Stoner.
"Lebih baik memikirkan Rossi dan Stoner daripada Pedrosa. Anda harus pikirkan gambaran lebih besar karena Anda mungkin bisa menjadi pembalap top Honda namun hanya di posisi keempat klasemen MotoGP, tentu saja ini tak bagus," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar