Sirkuit Mugello sangat identik dengan seorang Valentino Rossi. Di sirkuit yang sangat dikuasainya itu, The Doctor berjanji untuk bangkit dari kegagalan di MotoGP Prancis.
Rossi memang layak diberi gelar 'Raja Mugello' atau 'Raja Italia'. Pasalnya, tujuh gelaran terakhir MotoGP Italia berhasil dijuarai oleh pembalap asal kota Urbino tersebut.
Seperti kebetulan kalau seri Italia akan berlangsung dua pekan setelah di Sirkuit Le Mans, Rossi melakoni sebuah balapan yang buruk dengan hanya berhasil finis di posisi ke-16.
Rossi mengakui kalau tekanan untuk meneruskan dominasinya di Mugello sedikit membesar. Meski tak akan mudah untuk berkuasa lagi, pembalap Yamaha itu percaya ini adalah momen yang tepat untuk bangkit dari kegagalan.
"Membalap di Mugello adalah sesuatu yang menakjubkan buat saya. Namun setiap tahun, semakin sulit untuk meneruskan rekor saya. Menang tujuh kali secara beruntun sudah cukup banyak," tutur Rossi di Auto Sport.
"Menuju ke sana, saya merasakan tekanan. Tetapi pada saat yang sama, ini selalu menyenangkan. Para fans memberi saya motivasi ekstra yang bisa membantu saya untuk tampil dengan berbeda di sana," tukasnya.
Akibat kegagalannya meraup sebiji pun angka di Prancis, kekuasaan Rossi di puncak klasemen pembalap lepas ke tangan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Di Mugello, Rossi bertekad untuk meraih yang terbaik.
"Setelah Le Mans, saya benar-benar butuh hasil bagus. Itu mengecewakan, tetapi semua orang kadang kala mendapat hari buruk dan saat itu giliran kami," ulas pembalap berusia 30 tahun itu.
"Semuanya masih mungkin berjalan dengan buruk. Tapi semoga saja ketidakberuntungan kami berhenti di situ dan sekarang, di balapan kandang, kami akan kembali ke penampilan terbaik," tuntas Rossi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar