Digadang-gadang jadi penantang juara dunia, Dani Pedrosa sering terlihat kalah kelas atas Valentino Rossi dan Casey Stoner. Tapi itu bukan salah Pedrosa karena yang kurang optimal justru RC212V.
Sejak MotoGP membatasi kapasitas maksimal mesin menjadi hanya 800 cc pada tahun 2007 lalu, Pedrosa total baru empat kali meraih podium tertinggi. Jumlah tersebut terasa sangat timpang jika melihat jumlah kemenangan Casey Stoner yang sudah 17 dan Rossi, yang menyusul keberhasilannya di Jerez akhir pekan lalu, sudah mengumpulkan 14 kemenangan.
Meski begitu, kubu Honda tak menyalahkan pemuda Spanyol itu akan minimnya prestasi yang diraih. Bos HRC, Shuhei Nakamoto, malah menyebut kalau kurang kompetitifnya Pedrosa lebih dikarenakan Honda kurang punya motor yang cukup baik untuk bisa bersaing di papan atas.
"Alasan mengapa Dani tak bisa memenangi kejuaraan adalah level mesin (Honda) yang tidak terlalu bagus. Untuk dua tahun terakhir, motornya tidak berada di tingkat yang diinginkan dan ada yang kurang dengan mesin 800cc kami," ungkap Nakamoto di MCN.
Pedrosa yang mantan juara dunia kelas 125cc (2003) dan 250cc (2004 dan 2004) disebut Nakamoto tetap punya skill hebat untuk bisa jadi juara dunia. Yang menghambat tercapainya sukses tersebut adalah performa Honda RC212V.
"Feeling saya mengatakan kalau mesin kami tak cukup bagus untuk bisa menjadi juara dunia, bukan pembalapnya. Saya pikir Dani cukup punya potensi untuk jadi juara. Yang kurang adalah Honda, bukan Pedrosa. Jika kami tak jadi juara di 2009, maka itu adalah tanggung jawab Honda, bukan Dani," pungkas Nakamoto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar