Mika Kallio menyelesaikan lomba MotoGP Qatar dengan finis di posisi delapan. Catatan yang cukup baik mengingat pembalap berkebangsaan Finlandia itu adalah seorang rookie.
Setelah mengelilingi Sirkuit Losail sebanyak 22 kali, Senin (13/4/2009), Kallio berhak atas delapan poin berkat finish kedelapannya. Lomba itu sendiri dimenangi oleh Casey Stoner.
"Sebelum datang ke sini, saya pikir bila saya bisa finis di 10 besar, saya sudah cukup puas. Posisi delapan adalah sebuah hasil yang sungguh bagus," komentar Kallio puas seperti dikutip Motorsport.
"Saya tidak melakukan start dengan bagus, tetapi ritme saya bagus. Saya mencoba mengejar grup di depan, namun setelah beberapa lap saya berpikir untuk menjaga ritme saja dan strategi ini terbayar," puas pemuda berusia 26 tahun itu.
Hasil ini memang menggembirakan bagi Kallio. Pasalnya, ia adalah pembalap Ducati terbaik kedua setelah Stoner. Padahal, Kallio 'cuma' memperkuat tim satelit, Pramac Ducati.
Kallio juga mengungguli para pembalap berpengalaman seperti Dani Pedrosa. Selain itu, dua kali runner-up dunia kelas 125 cc itu juga lebih baik dari dua penggeber Ducati yang jauh lebih senior, yakni Nicky Hayden dan Sete Gibernau.
Dibandingkan dengan rookie lain, jangan ditanya. Finis kedelapan Kallio jelas jauh lebih bagus ketimbang finis ke-15 Yuki Takahashi dan ke-17 yang didapat Niccolo Canepa. Lantas, bagaimana kiprah Kallio selanjutnya di GP Jepang?
"Secara umum kami mengalami akhir pekan yang positif. Kami akan mencoba melanjutkan hasil ini di perlombaan berikut di Jepang," tutup Kallio.
Setelah mengelilingi Sirkuit Losail sebanyak 22 kali, Senin (13/4/2009), Kallio berhak atas delapan poin berkat finish kedelapannya. Lomba itu sendiri dimenangi oleh Casey Stoner.
"Sebelum datang ke sini, saya pikir bila saya bisa finis di 10 besar, saya sudah cukup puas. Posisi delapan adalah sebuah hasil yang sungguh bagus," komentar Kallio puas seperti dikutip Motorsport.
"Saya tidak melakukan start dengan bagus, tetapi ritme saya bagus. Saya mencoba mengejar grup di depan, namun setelah beberapa lap saya berpikir untuk menjaga ritme saja dan strategi ini terbayar," puas pemuda berusia 26 tahun itu.
Hasil ini memang menggembirakan bagi Kallio. Pasalnya, ia adalah pembalap Ducati terbaik kedua setelah Stoner. Padahal, Kallio 'cuma' memperkuat tim satelit, Pramac Ducati.
Kallio juga mengungguli para pembalap berpengalaman seperti Dani Pedrosa. Selain itu, dua kali runner-up dunia kelas 125 cc itu juga lebih baik dari dua penggeber Ducati yang jauh lebih senior, yakni Nicky Hayden dan Sete Gibernau.
Dibandingkan dengan rookie lain, jangan ditanya. Finis kedelapan Kallio jelas jauh lebih bagus ketimbang finis ke-15 Yuki Takahashi dan ke-17 yang didapat Niccolo Canepa. Lantas, bagaimana kiprah Kallio selanjutnya di GP Jepang?
"Secara umum kami mengalami akhir pekan yang positif. Kami akan mencoba melanjutkan hasil ini di perlombaan berikut di Jepang," tutup Kallio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar