Meski ketika itu kemenangan diraih Loris Capirossi, namun Stoner mampu menciptakan sejarah dengan memastikan diri menjadi juara MotoGP untuk pertama kalinya.
"Saya memiliki berbagai perasaan di Motegi, ada yang bagus dan buruk. Tentu, memori terbaik adalah ketika saya memastikan diri keluar menjadi juara. Tapi saya ingin melupakan kenangan itu dan menatap masa depan," jelas Stoner.
Stoner sadar peluang untuk menjuarai GP Jepang cukup sulit. Dengan balapan tersisa empat lintasan lagi, namun Stoner mengaku tidak ingin menyerah begitu saja.
"Cedera di pergelangan tangan saya sudah tidak terasa sakit selama sepekan terakhir dan bahkan sudah mulai membaik," lanjut pembalap 23 tahun itu seperti dilansir Motorsport.
"Saya sudah tidak sabar untuk kembali menggeber motor dan mencoba meraih hasil lebih baik dari pada beberapa balapan sebelumnya," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar